Pengertian Siklus Ekonomi yang wajib kalian ketahui

Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus – menerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Perrumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran pun mengalami surplus yang baik. Perekonomian seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke generasi 

Sayangnya, perekonomian tersebut diatas hanya ada didunia khayal. Dalam dunia nyata, perekonomian umumnya mengalami gelombang pasang surut, setidak – tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat output dan harga. Gelombang naik-turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang-ulang dengan rentang waktu (durasi) yang bervariasi. Ada yang berdurasi pendek (bulanan atau tahunan), panjang (belasan tahun), dan sangat panjang (puluhan tahun). Dalam ilmu ekonomi, gerak naik-turun tersebut dikenal sebagai siklus ekonomi (business cycle).

Sekalipun gerak naik-turun tersebut bersifat teratur, tidak jarang terjadi penyimpangan pola yang berdampak buruk. Depresi Besar (Great Depression) yang dialami negara-negara kapitalis selama 1929 – 1933 merupakan kenangan pahit!
Masa itu, output ekonomi berkurang drastis, sementara tingkat pengangguran mencapai lebih besar daripada 25% angkatan kerja. Demikian juga dengan Krisis Ekonomi yang dialami indonesia, terutama pada tahun 1998. Sampai tahun 2000, krisis tersebut belum terselesaikan. Jumlah rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan bertambah banyak, sementara output perekonomian pernah mengalami kontraksi (pertumbuhan ekonomi negatif) sebesar 13% ditahun 1998. Itulah sebabnya siklus ekonomi amat penting dan juga menarik. Untuk dibahas secara khusus. 

Siklus Ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :

  • Gerakan menaik (upturn atau expansion)
  • Titik puncak atau kulminasi (peak)
  • Gerakan menurun (downturn atau recession)
  • Titik terendah atau nadir (trough)

Biasanya indikator yang digunakan untuk menganalisis siklus ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil, serta tingkat harga.